Hambatan Proses Pembangunan

Dalam kegiatan pembangunan terdapat masalah-masalah yang menghambat laju pembangunan. Salah satunya adalah peningkatan pertumbuhan penduduk. Masalah tersebut dapat ditanggulangi salah satunya dengan cara pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahterakan rakyat yang disertai dengan pengaturan pertumbuhan penduduk melalui KB serta transmigrasi. Tujuan utama suatu proses pembangunan yaitu secara bertahap meningkatkan produktivitas dan kemakmuran penduduk secara menyeluruh. Namun pada kenyataannya tujuan tersebut masih mendapat gangguan darilaju pertumbuhan penduduk yang tinggi yang ditandai dengan tingginya angka kelahiran.
Masalah angka kelahiran yang tinggi salah satunya dapat diantisipasi dengan adanya program KB yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak maupun keluarga dan bangsa secara menyeluruh. Tujuan lainnya adalah meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat dengan mengurangi angka kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk tidak melebihi kapasitas produksi. Selain itu masalah penduduk yang menghambat pembangunan antara lain :

a.SDM
SDM merupakan fator kunci dalam proses pembangunan, berhasil atau tidaknya perencanaan dan pengorganisasian proses pembangunan tergantung pada kualitas manusia sebagai subyek dan obyeknya. SDM dibutuhkan dalam pengolahan potensi SDA menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi.
SDM juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional, baik secara kualitas maupun kuantitas. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan alat dari sumberdaya alam secara produktif. Selain itu nilai sosial budaya juga mempengaruhi proses pembangunan.

b.Kemiskinan dan Putus sekolah
Masalah kemiskinan sangat berpengaruh terhadap pembangunan. Semakin tinggi tingkat kemiskinan maka proses pembangunannya pun ikut terganggu.
Pengamat sosial kemasyarakatan Universitas Sebelas Maret, Prof. Dr. Sodiq A Kuntoro menegaskan disamping faktor kemiskinan baik structural maupun absolute, penyebab buta aksara juga dipengaruhi oleh tingginya angka putus sekolah di Indonesia.