Kayaknya terlalu idialis ketika kita menyeimbangkan antara kesalehan pesonal atau individu dengan kesalehan sosial. Namun kelihatan ketidak bijakan kita jika kita tidak mencoba keduanya dalam kehidupan bermasyarakat. Akan menjadi kering ketika kita beragama hanya menitik beratkan pada pemahaman yang bersifat personal saja tanpa adanya kehadiran nilai-nilai sosial didalamnya. Pada dasarnya agama mempunyai peran yang sangat penting dalam membina umat manusia, tidak hanya sekedar memiliki fungsi sebagai aturan kehidupan bagi manusia, sebaliknya agama memegang peranan yang bersifat universal.
Menurut Hendropuspito, agama memiliki fungsi edukasi, penyelamatan, kontrol sosial, persaudaraan, dan transformasi (h.56). Sebagai fungsi edukasi, agama memiliki peranan untuk membimbing dan mengajarkan manusia melalui lembaga-lembaga pendidikan agama seperti madrasah, biara, dan lain sebagainya untuk memahami ajaran agama tersebut dan memotivasi manusia untuk membumikan prinsip-prinsip agama dalam setiap sistem perilaku kehidupan
Dalam fungsi penyelamatan, agama menjadi sumber jawaban terhadap problema manusia, karena pada hakekatnya manusia selalu berusaha mengejar keselamatan baik di dunia maupun akhirat. Hal ini senada dengan yang disebutkan oleh Zakiah Daradjat dalam bukunya Agama dan Kesehatan Mental bahwa kecenderungan orang untuk tidak mengindahkan ajaran agama menjadi sumber timbulnya simptom-simptom psikologis. Sebagai akhirnya agama hendak mengarahkan kehidupan manusia pada kebahagiaan yang selaras dengan prinsip universal yang terkandung dalam ajaran agama.
Perlu kita sadari bersama bahwa manusia cenderung lebih suka berkumpul dengan orang-orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya baik identitas, paradigma maupun keyakinan. Di sinilah agama memegang peranan sebagai ikatan persaudaraan. Perbedaanya tali persaudaraan yang tercipta melalu keyakinan agama tidak terpengaruh oleh batas wilayah sebuah negara, suku-bangsa, maupun status sosial. Persaudaraan dalam konteks keyakinan (agama) memiliki kekuatan universal untuk menyamakan dan menyatukan perbedaan yang ada, dan prinsip ini yang dibawa oleh hampir semua agama di dunia.
Menurut Hendropuspito, agama memiliki fungsi edukasi, penyelamatan, kontrol sosial, persaudaraan, dan transformasi (h.56). Sebagai fungsi edukasi, agama memiliki peranan untuk membimbing dan mengajarkan manusia melalui lembaga-lembaga pendidikan agama seperti madrasah, biara, dan lain sebagainya untuk memahami ajaran agama tersebut dan memotivasi manusia untuk membumikan prinsip-prinsip agama dalam setiap sistem perilaku kehidupan
Dalam fungsi penyelamatan, agama menjadi sumber jawaban terhadap problema manusia, karena pada hakekatnya manusia selalu berusaha mengejar keselamatan baik di dunia maupun akhirat. Hal ini senada dengan yang disebutkan oleh Zakiah Daradjat dalam bukunya Agama dan Kesehatan Mental bahwa kecenderungan orang untuk tidak mengindahkan ajaran agama menjadi sumber timbulnya simptom-simptom psikologis. Sebagai akhirnya agama hendak mengarahkan kehidupan manusia pada kebahagiaan yang selaras dengan prinsip universal yang terkandung dalam ajaran agama.
Perlu kita sadari bersama bahwa manusia cenderung lebih suka berkumpul dengan orang-orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya baik identitas, paradigma maupun keyakinan. Di sinilah agama memegang peranan sebagai ikatan persaudaraan. Perbedaanya tali persaudaraan yang tercipta melalu keyakinan agama tidak terpengaruh oleh batas wilayah sebuah negara, suku-bangsa, maupun status sosial. Persaudaraan dalam konteks keyakinan (agama) memiliki kekuatan universal untuk menyamakan dan menyatukan perbedaan yang ada, dan prinsip ini yang dibawa oleh hampir semua agama di dunia.
Kesalehan Individual Vs Kesalehan Sosial
Reviewed by Admin
on
28.1.11
Rating:
No comments:
silahkan diberi komentar