Pagi itu cuaca cukup cerah. Sudah cukup lama saya mengagendakan cari tau `brug gantung` jembatan gantung Gumiwang. Baru kesampaian kemarin, Sabtu (9/1).
Nampaknya memang cukup menarik untuk berlama-lama disitu. Setiap pagi orang memanfaatkan Brug Gantung untuk menyebrangi sungai serayu dari desa Luwung menuju Gumiwang untuk belanja di pasar.
Hal yang menjadikan unik, nampaknya masih banyak mbah-mbah (kakung dan putri) pagi-pagi berjalan dari sebrang jembatan (luwung) untuk belanja ke pasar Gumiwang.
Untuk sampai di jembatan tersebut, saya menempuhnya dengan sepeda motor dari Gumiwang cukup lama.
LUAR BIASA,... Salah satu yang saya temui pagi itu adalah mbok Sukirah, beliau berjalan dari luwung sampai gumiwang untuk berbelanja kebutuhan sehari hari. Yang mengagetkan juga bagi saya, ternyata sampai hari ini masih jaman pergi kemana-mana dengan (nyeker) tidak pakai sandal.
Beliau sempat saya tawarkan untuk saya anter sampai pasar, namun beliaunya menjawab `mboten lah mas, maturnuwun`. Beliau lebih memilih meneruskan jalan kaki dengan semangat 45nya sampai pasar Gumiwang. Mungkin dari situlah salah satu alasan si embah masih sehat bugar, karena secara tidak sadar masih berolahraga dengan berjalan kaki tanpa alas kaki.
Keep Exploring..,
Nampaknya memang cukup menarik untuk berlama-lama disitu. Setiap pagi orang memanfaatkan Brug Gantung untuk menyebrangi sungai serayu dari desa Luwung menuju Gumiwang untuk belanja di pasar.
Hal yang menjadikan unik, nampaknya masih banyak mbah-mbah (kakung dan putri) pagi-pagi berjalan dari sebrang jembatan (luwung) untuk belanja ke pasar Gumiwang.
Untuk sampai di jembatan tersebut, saya menempuhnya dengan sepeda motor dari Gumiwang cukup lama.
LUAR BIASA,... Salah satu yang saya temui pagi itu adalah mbok Sukirah, beliau berjalan dari luwung sampai gumiwang untuk berbelanja kebutuhan sehari hari. Yang mengagetkan juga bagi saya, ternyata sampai hari ini masih jaman pergi kemana-mana dengan (nyeker) tidak pakai sandal.
Beliau sempat saya tawarkan untuk saya anter sampai pasar, namun beliaunya menjawab `mboten lah mas, maturnuwun`. Beliau lebih memilih meneruskan jalan kaki dengan semangat 45nya sampai pasar Gumiwang. Mungkin dari situlah salah satu alasan si embah masih sehat bugar, karena secara tidak sadar masih berolahraga dengan berjalan kaki tanpa alas kaki.
Keep Exploring..,
Brug Gantung dan Perjuangan Mbok Sukirah
Reviewed by Admin
on
11.1.16
Rating:
No comments:
silahkan diberi komentar